Kisah Kasih Di Sekolah

Subyek: Kisah Kasih Di Sekolah Thu Jan 17, 2013 9:30 pm

Cerita ini hanya karangan belaka, jika terdapat kesamaan nama, tempat, dan kejadian itu semua disengaja. Ketika menulis cerita ini, penulis berada dalam kesadaran penuh (eh ga tau juga deng saya sadar apa engga). Jika ada masukan mengenai cerita, silahkan hubungi penulis.

Selamat Menikmati

Kisah Kasih Di Sekolah:

Quote :: "teng teeenggg teeeenggg teeenggggg"
Bunyi bel sekolah ku, tanda harus masuk kelas. Ya, memang bunyi nya seperti itu, maklum pake bel kentongan, bukan bel elektrik.

"ga maju2 nih sekolah urang" pikirku
"spp doang gede, bel masih pake kentongan"

setelah masuk kelas, dan duduk, aku pun mulai menguap. kebiasaan begadang ku mulai mengganggu. tadi saja aku baru tidur jam 3 subuh. padahal aku berniat tidur jam 11 setelah menyelesaikan tugas2ku. tapi apa daya, teman2ku mengajak bermain game online.

"ya ampun males bgt deh, mana blm apa2 udah mulai ngantuk pula. coba aja ada si itu, mungkin aku bakal lebih semangat lagi untuk sekolah"
tak terasa sambil melamun, aku pun tersenyum sendiri memikirkannya. ah udahalah pikirku, lalu aku pun mengeluarkan buku catatan dan pelajaran. ya, pelajaran pertama adalah matematika, "pelajaran yg membosankan," keluhku

tak seperti biasanya, sang guru terlambat masuk ke kelas, sudah lebih dari 15 menit blm datang juga Pa Trisno (diambil dari nama guru math saya di SMA hahaha asem) "mungkin saja jam pelajaran pertama kosong, bisa dipake buat syare ini mah"

baru saja aku menempelkan kepala ku ke meja, terlihat bayangan tinggi besar dan derap langkah sepatu. seolah seperti pembunuh bayaran yg hendak mengeksekusi targetnya.
"tok tok tok" sang guru mengetuk pintu lalu membuka, tapi dia tidak langsung masuk. lalu aku pun mendegar sayup2 suara wanita.
"kelas nya yang ini pak?"
iya, kamu masuk kelas ini ya"
"oh iya baik, terima kasih pak"

"eh, ada murid baru?" dengan semangat aku pun bangun, penasaran siapa suara wanita di balik pintu kelas.
lalu kemudian dia pun masuk, tak terlihat wajahnya karena dia terus menundukan kepalanya.

"yeuh barudak, ini ada murid baru. ulah macem2 nya, lamun aya nu macem2 ku saya di cabok geura"
lalu seisi kelas pun tertawa, ya memang guru kami yg satu ini suka ceplas ceplos, dan memang terkenal galak.

"ayo perkenalkan diri dulu, apa mau sambil nyanyi kaya di tv2 haha"

sejenak aku berpikir, "masa iya murid baru nya si dia, ah ngarang aja deh bukan lah, mirip doang pasti ini"

dia pun menegakkan kepalanya, dengan malu2 dia mulai memperkenalkan dirinya

"selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya Beby Chaesara Anadilla, saya pindahan dari SMA Maju Engga, Mundur Engga (kek judul warkop ye) salam kenal semuanya"

kaget bukan kepalang, ternyata si dia. dia yg wanita yg aku kagumi selama ini.

"coba Beby duduk disana" Pa Trisno pun menunjuk ke arah mejaku
setelah duduk, dia pun kembali memperkenalkan diri, "hai namaku Beby, salam kenal ya" sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman

"oh iya, salam kenal aku Iksan"
jantung bergedup kencang bukan main, aku pun tak bisa berkata-kata lagi.....

~BERSAMBUNG~

Subyek: Re: Kisah Kasih Di Sekolah Thu Jan 17, 2013 9:30 pm

Part 2:

Quote :: "fiiuuuuhhhhh"
aku mencoba menghela nafas. berusaha menenangkan diri. blm pernah kumerasakan perasaan seperti ini. seperti mimpi, orang yg selama ini aku impikan ternyata satu sekolah, satu kelas bahkan, dan yg lebih dari itu, dia duduk disebelahku.

"ya coba di kumpulkan PR matematikanya, udah pada beres kan?" tanya Pa Trisno
kelas pun hening sejenak.
"hahaha, can dikerjakeun yeuh pasti, hadduhh. Ya sudah, besok saja dikumpukan jam setengah 7 di meja bapak (pengalaman saya ini ckckck) lewat dari jam segitu tidak bapak terima"

seisi kelas pun bersorak, karena memang hanya beberapa orang saja yg baru menyelesaikan PR nya

"oya, buat Beby, coba tanya si Iksan aja PR buat besok yg mana. klo ada yg ga ngerti tanya dia aja" ucap Pa Trisno
"oh iya pak" Beby mengangguk tanda mengiyakan.
"San, ntar kasi tau aku ya yg mana yg mesti dikerjain PR nya"
"iiiiyyaaaa Beb, eh Beby" kataku

Beby pun hanya tersenyum.

Lalu pelajaran pun dimulai, sesekali aku curi2 pandang, lalu tersenyum sendiri. "cantiknya" ucapku dalam hati, jadi ini rasanya jatuh cinta.
selesai menerangkan pelajaran, Pa Trisno pun meminta kami untuk mengerjakan soal yg ada di buku pelajaran.

"coba kerjakan 5 soal saja di halaman 48, klo sudah selesai dikumpul di meja bapak ya, bapak ijin dulu dipanggil kepala sekolah, mau bahas kenaikan gaji" ucapnya setengah bercanda

karena Beby hanya membawa buku catatan, aku pun menawarkan buku pelajarannku, "eh kita kerjain bareng yuk, kamu pasti ga bawa buku matematika kan?" tanyaku

"eh iya makasi banyak ya, kita kerjain bareng2 yuk" aja Beby
aku pun mengiyakan dengan semangat. sementara itu dari meja belakang terdengar suara batuk yg dibuat2, "uhuukk, uhhuukk"
punya temen baru kita dilupain nih.

"eh ga kok, ga gitu"
mukaku memerah karena di goda teman di meja belakang.

"ciieee, uhhuukkk"
temanku kembali menggoda, malu rasanya. tapi ya sudahlah, yang penting aku bisa sebangku dengan orang yg selama ini aku impikan.

ketika hendak mengerjakan soal, lagi2 aku terpaku, bukan hanya karena paras wajahnya yg manis, tp ternyata dia pintar. aku belum mulai mengerjakan satu soalpun, sementara dia sudah mengerjakan 3 soal.

"lho kenapa blm dikerjain? ayo kita kerjain bareng, apa ada soal yg kamu ga bisa kerjain? mau aku bantu? (bayangin suara beby disini hahahahahaa)" tanya Beby

"eeehhmm eeehhmmm" aku tak tau harus berkata apa, seperti terkunci mulutku oleh senyumannya
"ya udah ini, salin aja punyaku, nanti klo ada yg ga bisa tanya aja, kita belajar bareng ya"

jam pejaran matematika pun habis, selesai pula tugas yg diberikan Pa Trisno. setelah mengumpulkan tugas, aku pun kembali ke kelas. tapi aku tidak melihat teman baruku itu. ah itu dia, sedang ngobrol dengan teman2 ku yg lain.

tak terasa bel kembali berbunyi, "teeeeengggg teeeeenggggg teeeeengggg teeeengggg"
"eh apaan tuh?"
"bel sekolah, bel pulang itu"
"oh hahaha lucu ya, kaya tukang es keliling"
tawanya yg renyah sempat membuatku terpaku, terdiam sejenak

"lho kok diem aja? pengen cepet2 balik ya? haha"
"eehh iya nih ngantuk" sambil berpura2 menguap, padahal aku gugup berada di dekatnya
"San, boleh minta nomer hape nya ga, kan aku blm tau bsk pelajaran apa aja, nanti aku telpon kamu ya, boleh kan?"
tanya Beby sambil tersenyum

"boo.. boolleeh bgt, ini nomer hapeku"
"oke deh, makasi ya san"

kamipun berjalan bersama menuju gerbang sekolah. dengan nekat aku pun bertanya,
"hhhmm beby"
"iya knp?"
"kamu pulang naik apa?"
"hhhhmm kenapa gitu? mau nganterin ya?" Beby menggoda

"aaaahhhh bego bgt ngapain gw nanya langsung kek gitu" ucapku dalam hati

"aku dijemput hari ini, namanya juga murid baru hehe"
"oh iya" kujawab singkat
"hhmm mungkin lain kali kita bisa pulang bareng"
senyum lebar pun terpancar dari wajahku

tak berapa lama sebuah mobil berjenis MPV pun datang,
"San aku pulang duluan ya, aku udah dijemput. dadaaaahhhh.... oh iya ntar aga sorean aku telepon kamu ya"

"iya Beby, hati2 ya, dadaaahh" balasku
dalam hati aku berkata, "aku tunggu telponnya beby"
dengan wajah sumringah, aku menuju parkiran dan menghidupkan motorku. tak sabar rasanya menunggu telpon dari dia. setelah memakai helm dan membayar uang parkir, aku pun pulang kerumah untuk beristirahat, dan tentunya, menunggu telpon dari si dia

~BERSAMBUNG MANING~

Subyek: Re: Kisah Kasih Di Sekolah Thu Jan 17, 2013 9:30 pm

Part 3:

Quote :: begitu sampai di depan rumah, kakak ku menyapa diriku,
"dari mana aja jam segini baru nyampe?
"eh, biasa jg jam segini kan dirumah"
"telat, setengah jam tuh, maen dota dulu ya?"
"ah ga kok langsung pulang tadi"
"oh ya udah sana istirahat dulu"
"iya kak"

kebetulan kakak ku baru saja selesai latihan band di studio miliknya. tak tanggung2, latihan dengan 2 band nya semasa SMA, Noise dan Raptaz (kisah nyata hahahaaa).
bergegas aku menuju kamar ku, setelah ganti baju, bak kekasih yg sudah lama tak berjumpa, aku pun membanting badanku ke kasur.

"aaahhh nikmatnya rebahan" pikirku
kupejamkan mataku sejenak membayangkan betapa indahnya hari ini di sekolah. senyum bahagia kembali muncul dari wajahku. ku peluk guling, lalu kubayangkan wajahnya, semakin erat ku peluk gulingku.

"i love you Beby, muuuuuaaaahhh"
sambil kucium guling, seolah2 guling itu adalah dirinya. nikmatnya jatuh cinta.
tak sabar rasanya menunggu telepon dari si dia, jantung berdebar2, otak berpikir keras memikirkan kata2, kalimat apa yg sebaiknya di ucapkan ketika dia menelpon diriku.

"GINGAMU CHEKKU kimi ga kiteru hansode SHATSU MANISSHU dane itoshikute setsunakute"
bunyi ringtone hape ku
"AAAAHHH, ini pasti dia" pikirku
dengan sekali tarikan nafas (kek lagi ijab kabul aje) aku memencet tombol hijau di hapeku

"halo selamat sore"
"halo san"
"......."
"san! halow"
(kok suara cowo ya)

"iya ini iksan, maaf ini siapa ya?
"jadi iraha rek mayar hutang?"

"ini siapa ya?"
"blek ini hahaha"

"oh kirain siapa hehe"
"ini photopack kapan mau diambil?"

"besok aja kang saya ambil ke kantor akang"
"oke, jam sore aja ya san klo ga ntar kabarin lagi aja"

"siap kang, nuhun"
"siiippp"

ternyata barusan telpon dari teman ku, si blek. bukan dari si dia. hadeeuuhh...
"makan dulu deh, laper bgt"
dengan langkah gontai karena kelaparan, aku menuju ruang makan.

10 menit berlalu, setelah perut kenyang, aku kembali ke kamar dan mengecek hapeku sambil berharap si dia menelpon.

"FAAAAKKK!! ternyata ada 2 miskol, ini pasti dia, bodo bgt gw ga bawa hape tadi pas makan. ga keangkat kan, begooooo" sumpah serapah sambil menoyor jidat sendiri penuh penyesalan.

ku genggam erat hape ku. berniat menelpon balik dirinya tapi jantung ini semakin lama semakin bergdegup kencang tak karuan. perasaan yg sangat wajar yg dialami ketika sedang jatuh cinta, mau nelpon si doi deg2an (makanya minum pocari sweat)

"duh telpon balik jangan ya. telpon tp takut ganggu. AARRGGHHH"

bak gayung bersambut, tak berapa lama hape ku pun kembali berbunyi
"NAINI PASTI DOI" ucapku dengan semangat

"halo selamat sore"
"sore, hhhmm ini iksan?"

"......"
"halo?"

"ii iiiiyyaaa ini Iksan"
"hai, ini Beby hehe"
(hati ku kegirangan bukan main, senyum ku semakin lebar mendapat telpon darinya)

"oh iya Beby, ada apa?"
"engga, mau nanya PR buat besok yg mana ya yg mesti dikerjain?"

"oh bntar ya, aku eh saya cek dulu"
"iya"

"bntar ya Beby, buku nya masih di dalem tas, sleting tas nya macet lagi, maaf ya"
"hahaha ada2 aja, ya udah santai aja san. eh san kamu lg ngapain? aku ganggu ga?"

"eeenggg eengga kok beby, saya lg santai aja"
"tp td aku tlp km kok ga diangkat? lg tidur ya? apa lg pacaran? hehe"

"oh ga kok, ga pacaran, aku blm punya pacar. barusan lg makan kok"
"bener blm punya pacar? ntar aku telpon gini ada yg marah lagi" tanya beby

"belum kok" jawabku dengan senyum
(pacaran yuk, ucapku dalam hati)

"beby, ini PR nya dari LKS halaman 48, bagian A nomer 5"
"oh itu aja ya?"

"iya itu doang"
"oke deh makasi ya san, sampe ketemu besok dadaaahh"

"dadaahh Beby, sampe ketemu"

tak dapat ku ungkapkan dengan kata2 perasaan yg sedang kau alami ini. seolah terbang melayang tinggi di awan (kek lagu /rif)
ah tak sabar rasanya besok sekolah, biasanya aku ini malas sekali untuk sekolah. tp semua berubah, demi si dia aku akan semangat, lebih rajin lagi.

malam pun menjelang, hawa dingin semakin menusuk sukma (lebay ye)
"ah beres jg nih soal, soalnya doang beres jawabannya nyalin aja besok haha.. mending tidur deh, ga sabar pengen ketemu dia"

tak lupa aku menyetel alarm agar tak kesiangan.

"good night dear, have a nice dream" seperti orang hilang akal sehat, guling pun aku aja bicara, yah namanya juga orang jatuh cinta.

"KRRRRRIIIIIIIIIIIINGGGGGGGGGGGGGGG"
bunyi alarm memecah kesunyian. tak seperti biasanya aku langsung bangun dari tempat tidurku, langsung bersiap2, penuh semangat menuju sekolah tercinta.

~BERSAMBUNG CUY~

Subyek: Re: Kisah Kasih Di Sekolah Thu Jan 17, 2013 9:31 pm

Part 4:

Quote :: Jam menunjukan puku 05.30. matahari pun belum tampak. Ya, Bandung semalaman diguyur hujan. Udara sejuk pagi hari, seolah menambah semangat diriku. Sambil menunggu mesin motorku panas, aku mengecek kembali isi tasku, barangkali ada buku pelajaran yang tertinggal.

“sip, udah masuk semua. Berangkat deh”

Ya, memang tak seperti biasanya aku begitu semangat. Padahal biasanya jam segini aku masih bergelut dengan rasa malasku untuk bangun pagi.

“ma, Ikhsan berangkat dulu ya”
“lho kok tumben jam segini udah berangkat? Ga biasanya” Tanya mamaku

“oh tadi bangunnya kepagian, jadi bisa berangkat lebih awal ma”
“ya udah hati2 dijalan ya”

Padahal, bangun pagi karena rasa tak sabar bertemu pujaan hati. Selain itu juga karena PR matematika yang belum aku kerjakan.
Kupacu si kuda besiku perlahan, karena memang jalanan masih sangat sepi. 10 menit berlalu, kurasakan ada yang bergetar di saku celanaku.

“dreeeeetttt dreeeeeettttttttt” (kira2 gitu lah ya, suara hape geter hahaha)

“lha siapa sih ini pagi2 nelpon” ucapku

Kutepikan motorku. Ya walaupun sebenarnya bisa saja aku menelpon sambil mengemudikan motor. Namun aku tidak mau mengikuti orang2 bodoh yg sering aku lihat. Menerima telpon sambil mengemudi bukanlah tindakan yang baik.

“wah nomernya asing, siapa ya. Halo…”
“halo, pagi. Ini Ikhsan?”

“pagi, iya. Ini siapa ya?”
“ini Beby san. Eh kamu udah jalan belum? Aku boleh minta tolong ga?”

“minta tolong apa?
“eemmm ini, ban mobilku kempes, dan sekarang masih ganti ban. Aku bisa bareng kamu ga berangkatnya? Aku skrg ada di Jalan Laswi”

Pucuk di cinta, ulam pun tiba. Pagi2 udah dapet rejeki. Ah senangnya hatiku.

“oh boleh2, ya udah saya kesana sekarang ya”
“iya makasi ya san, maaf ngerepotin”

Tanpa basa basi ku pacu kuda besi ku. Ya ga dipacu2 juga sih. Di gas pol bisa mati konyol kita.

Tak butuh waktu, aku pun dengan mudah menemui mobil Beby (pasti sebelumnya stalking, sampe tau mobilnya ckckckck).

“hai” sapaku
“eh san, makasih ya. Oh ya ini kenalin mama aku”

“oh ini temen baru kamu ya” kata mamanya
“pagi tante saya Ikhsan”

“pagi. Ya udah mau berangkat sekarang? Biar ga telat”Tanya mamanya
“iya berangkat sekarang aja, tapi aku Cuma bawa helm 1”

“ya udahlah gpp, masih sepi ini dijalan” jawab Beby
“klo gitu kita berangkat dulu, mari tante”

“iya hati2, nitip Beby ya” jawab mamanya dengan ramah

Luar biasa, tidak percuma aku bangun pagi2 sekali hari ini. Entah, tak terbayang jika aku bangun telat seperti biasanya, mungkin kesempatan langka ini akan kulewatkan. Bisa berboncengan dengan pujaan hati. Indahnya hidup.

(enak bener ye, baru kenal udah bisa sedeket ini. Artis pula incerannya…. Yaahh nama nya juga cerita gans. Suka2 yg bikin cerita dongs hahaha..)

Baru saja menikmati berboncengan dengan si dia.

“priiiiiiitttttttttttttttt”

Suara peluit polisi lalu lintas berusaha menghentikanku. Tak tanggung tanggung, pak polisi ini juga menggunakan badannya untuk menghalangi motorku agar tidak kabur

“asem, pagi2 udah kena penglaris, 30ribu amblas” pikirku
“selamat pagi dek” kata pa polisi sambil melihat ke arah Beby

“pagi pak”
“adek tau kesalaha….”

Tiba2 pa polisi yang berpangkat Brigadir Dua (briptu) itu menyeritkan dahinya, matanya mulai fokus ke arah Beby.

“oy pak! Jadi nilang ga nih? Kita mau sekolah nih, ntar telat lagi” ucap Beby sambil menepuk bahu si polisi

“weh Beby malah bilang gitu. Mana ga ada duit lagi, ini duit buat bayar potopek ke si blek”

Pak polisi pun semakin terheran-heran melihat Beby. Ekspresi wajahnya seolah berusaha mengingat sesuatu.

“kamu yg di tivi itu kan? Yg nyanyi ay woncu ay woncu” Tanya pa polisi
“iya pa, kok tau? Bapak ngefans ya?” goda Beby

“oh berarti bener kan, kamu personilnya jekate. Be.. Beby ya nama kamu?”
“iya pa, mau foto bareng? Tapi jangan ditilang ya?”

Aku pun berusaha menahan tawa melihat Beby yg berusaha agar kita tidak ditilang oleh polisi.

“tilang? Bntar2” ucap pa polisi

Polisi itu pun berusaha merogoh sesuatu dari saku celananya

“ah udah deh kena tilang ini sih” pikirku
“kamu yang ini kan?” Tanya pa polisi sambil menunjuk ke arah benda yg dia keluarkan dari saku nya

“ah iya, itu aku hahaha” jawab Beby sambil tertawa kecil
“boleh minta tanda tangannya? Klo boleh ga saya tilang deh hehe”

“LHO, ITU KAN?” tanyaku dalam hati

Ternyata benda yang dikeluarkan pa polisi adalah…

PHOTOPACK

Tak tanggung2, foto Beby pose B. foto yg paling dicari saat ini. Foto paling langka, yg dicari semua fans Beby. Bahkan ada yang rela menjual motornya demi mendapatkan foto itu (gila ye)

Selesai berfoto dan memberikan tanda tangan kepada polantas yang ternyata seorang vvota (#n666eri gans). Polisi itu kemudian menawarkan jasa voorijder kepada kami secara cuma2. tapi kami menolaknya,

Setelah selesai urusan dengan polantas, kami melanjutkan perjalanan kami. Terlihat lalu lintas sudah mulai ramai. Sedikit ku pacu motorku agar tidak telat ke sekolah.

Setelah sampai di sekolah, kami memasuki gerbang. Dan ternyata sekolah pun masih sepi. Baru terlihat beberapa teman saja yang sedang nongkrong2 ucul di kantin.

“sreeeekkk sreeeekkk sreeeekkk” suara petugas keberihan sedang membersihkan dedaunan yg jatuh di halaman sekolah kami.

“seger ya pagi ini”
“iya seger banget” jawabku singkat”

“eh eh itu apaan , kok ada panggung segala?” Tanya Beby
“oh itu, ntar pas weekend ini, tepatnya hari sabtu, sekolah kita ngadain pensi lho”

“waaahhh asik dong, udah lama bgt aku ga pernah dateng ke acara pensi2 gitu.”
“wah kode nih” pikirku dalam hati

Dengan modal nekat aku pun bertanya

“kamu ntar mau dateng ga ke pensi nya?”
“pengen sih, tp liat jadwal dulu, sabtu kan biasanya aku ada jadwal di theater” ucapnya dengan nada lirih

“ooohh… iya ya, lupa saya hehe.. klo ga bisa sih gpp”
“eh bntar deng, aku ijin aja sm kak balenk. Biar anak gen 2 yg gantiin aku”

“lho gpp emangnya?”
“ga, cuek aja. ntar kalo aku dateng ke pensi, kamu temenin ya, aku kan blm kenal sm semua temen2 disini” pintanya dengan senyum manis yang tersembul dari wajahnya

Baru aku mau menjawab, datang temanku sambil menepuk bahuku

“woy san lo udah beres PR math?”
“eh Jes, gw kira siapa. Blm nih, liat dong”

“elah lo tau sendiri gw baru sekolah hari ini”

“ya udah salin punyaku aja, kita ke kelas aja yuk” ajak Beby

“Ah sial si Jesua dateng ga bilang2, lagi enak2 ngobrol juga sm Beby” ucapku dalam hati

Kami bertiga pun menuju kelas. Berusaha secepat mungkin menyalin jawaban PR matematika.

Setelah selesai menyalin dan mengumpulkan PR di meja Pa Trisno, bel masuk kelas pun berbunyi. Hari2 ku saat ini menjadi lebih berwarna. Semangat ku berkobar kembali, ya, semuanya karena dia. Dia alasan semua ini, dia yg menjadi penyemangat hari2ku.